Selasa, 28 Agustus 2012

Membuat Cerpen Pengalaman Pribadi


Cerpen merupakan salah satu karya sastra fiksi selain novel, puisi, atau drama. Banyak sekali sumber rujukan yang bisa dituangkan ke dalam sebuah cerpen. Salah satu yang peling mudah tentunte membuat cerpen pengalaman pribadi. Yang jadi pertanyaan kemudian, seperti apakah cerpen pengalaman pribadi itu? Nah, daripada Anda penasaran, lebih baik simak saja uraian berikut.

Sekilas tentang Cerpen Pengalaman Pribadi

Berbicara tentang cerpen, berarti kita harus siap berhadapan dengan dunia baru, dunia imajinasi. Kaerena bagaimanapun, cerpen tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya imajinasi. Cerpen identik dengan tulisan fiksi yang berisi cerita hasil imajinasi penulisnya. Mereka yang menulis cerpen bebas menceritakan apapun yang ada di alam pikirannya.
Namun, meskipun termasuk ke dalam sebuah karya fiksi, ternyata ada juga cerpen yang bersumber dari pengalaman pribadi penulisnya. Cerpen pengalaman pribadi ini biasanya menceritakan pengalaman yang pernah dialami penulis, namun tentunya tidak diperlihatkan secara gamblang. Ya, meski sedang menceritakan kisahnya, namun penulis biasanya selalu memunculkan tokoh yang seakan-akan bukan dirinya.
Secara teori, membuat cerpen pengalaman pribadi merupakan proses menulis cerpen yang paling mudah. Penulis tidak perlu terlalu banyak mengawang-awang dan berimajinasi tinggi ketika hendak membuat cerpen jenis ini. Karena yang menjadi sumber cerpen ini adalah pengalaman pribadinya, penulis hanya tinggal mengingat setiap momen yang pernah dilaluinya, lalu menuangkannya ke dalam sebuah tulisan.
Mudah,bukan? Ya, benar-benar mudah. Namun, kita tahu, dalam bidang apapun yang namanya teori selalu lebih mudah dari praktiknya. Begitupun dalam praktik membuat cerpen pengalaman pribadi. Bagi yang sudah terbiasa menulis karya fiksi, itu tentu bukan perkara sulit. Tetapi, bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan atau keterampilan menulis mungkin perkaranya jadi lain. Untuk itu, perlulah kiranya penulis menyampaikan beberapa info penting seputar langkah-langkah membuat cerpen pengalaman pribadi.
Sebelum Anda menyelam lebih dalam menuju langkah langkah menulis cerpen pengalaman pribadi, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu tentang ciri-ciri cerpen. Ini dimaksudkan agar tulisan yang Anda buat tidak sampai keluar jalur. Apa sajakan ciri-ciri cerpen tersebut, berikut uraiannya.

Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen merupakan sebuah cerita narasi. Cerpen berbeda dengan novel karena isinya yang lebih ringkas, padat dan langsung menuju sasaran.  Selain yang sudah disebutkan, cerpen pun masih memiliki ciri-ciri lainnya, yakni sebagai berikut
  1. Jumlah kata dalam cerpen tidak lebih dari 10.000 kata sehingga habis dibaca dalam sekali duduk (selesai dibaca dalam 15-30 menit)
  2. Cerpen bersifat fiksi. Dengan demikian, ketika hendak membuat cerpen pengalaman sendiri, Anda harus pintar memilih dan mengolah kata agar kesan fiksinya muncul.
  3. Cerita dalam cerpen harus fokus pada satu kejadian tunggal. Jadi, ketika membuat cerpen pengalaman sendiri, Anda bukan akan menceritakan kisah hidup Anda semuanya, apalagi menceritakan kisah orang lain, melainkan salah satu kisah dan kejadian penting yang pernah dialami.
  4. Perwatakan tokoh dalam cerpen harus digambarkan sekilas. Jadi, Anda jangan mengupas habis watak tokoh dalam cerpen. Sajikan sekilas, lalu biarkan pembaca yang menerka sisanya.
  5. Alur yang digunakan dalam cerpen adalah alur rapat. Artinya, Anda harus menyajikan cerita secara ringkas, padat, namun setiap peristiwa yang disajikan harus memiliki koherensi yang kuat.
  6. Kemunculan konflik di dalam cerpen tidak akan pernah mebah nasib tokohnya. Artinya, ketika di awal Anda bercerita tentang tokoh yang jahat, maka sampai akhir ia akan tetap jahat. Demikian juga sebaliknya.

Setelah mengetahui ciri-ciri cerpen, kini sudah saatnya Anda melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni proses persiapan dan perencanaan menulis. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses persiapan dan perencanaan membuat cerpen? Berikut adalah penjelasannya.

Persiapan dan Perencanaan Menulis Cerpen Pengalaman Pribadi

Sebelum memulai sesuatu, tentunya Anda harus memiliki perencanaan yang matang. Ini dilakukan agar apa-apa yang Anda kerjakan memperoleh hasil yang maksimal. Demikian juga yang terjadi ketika Anda hendak membuat sebuah cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Merujuk pada saran Laurie E. Rozakis, dalam bukunya Creative Writing(2004), terdapat beberapa persiapan dan perencanaa yang harus ditentukan sebelum memulai menulis cerpen. Persiapan yang oleh beliau disebut diagram piramida ini meliputi hal-hal berikut.

  1. Pertama; tulis nama pelaku utama -> 1 kata.
  2. Kedua; lukiskan karakter pelaku tersebut -> 2 kata.
  3. Ketiga; Lukiskan dimana terjadinya cerita -> 3 kata.
  4. Keempat; ceritakan pola masalah dari cerita yang disajikan -> 4 kata.
  5. Kelima; ceritakan masalah pertama dari butir 4 (keempat) -> 5 kata.
  6. Keenam; ceritakan masalah kedua dari butir 4 (keempat) -> 6 kata.
  7. Ketujuh; ceritakan masalah ketiga dari butir 4 (keempat) -> 7 kata.
  8. Kedelapan; ceritakan resolusi atau penyelesaiaan masalah yang ada -> 8 kata.
Secara sederhana, diagram piramida di atas dapat dituliskan sebagai rangkaian ringkas seperti ini: 
(ciptakan) Pelaku -> (tentukan) Setting -> (munculkan) Konflik -> (berikan) Resolusi. Setelah persiapan dilakukan, langkah selanjutnya adalah memulai menulis cerpen pengalaman pribadi Anda.

Menulis Cerpen Pengalaman Pribadi

Ketika hendak menulis cepern, termasuk di dalamnya cerpen pengalaman pribadi, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Kali ini fokus perhatian Anda sudah lebih mengarah kepada unsur pembentuk karya sastra, yakni unsur intrinsik.
  1. Tema. Sebelum memulai penulisan, Anda harus sudah memiliki tema yang hendak diangkat. Tema menjadi sangat penting karena inilah yang akan menghubungkan cerita dari awal hingga akhir. Pastikan setiap kata yang Anda tuliskan memiliki koherensi dengan tema ini, jadi cerita yang Anda buat pun tidak akan kabur, apalagi ngawur.
  2. Setting. Setting yang baik akan mendukung sebuah cerpen. Dalam membuat cerpen biasanya hanya terdapat sedikit setting, dan pemilihan tempo waktunya pun relatif singkat. Ya, Anda harus menentukan sebuah momen yang paling menarik yang hendak Anda ceritakan dan tempo waktunya pun hanya berlangsung satu hari, bahkan satu jam.Penting untuk diperhatikan, ketika menggambarkan setting, Anda harus benar-benar mendeskripsikannya secara gamblang dan detail. Ini dilakukan agar pembaca pun seakan-akan turut hadir dalam cerita karena bisa merasakan suasana yang sama dengan yang Anda gambarkan.
  3. Penokohan. Ketika menulis cerpen pengalaman pribadi, usahakan jangan terlalu banyak menghadirkan tokoh. Cukup satu sampai tiga tokoh utama saja yang dihadirkan, agar cerita dalam cerpen Anda selalu terfokus pada tokoh utama saja. Semakin banyak tokoh yang dimunculkan, biasanya cerita akan menjadi kabur.
  4. Dialog. Kesalahan yang sering muncul dalam cerpen adalah kesalahan dalam pemanfaatan dialog. Dialog dalam sebuah cerpen sering dianggap sebagai pelengkap cerita saja. Padahal, dialohg merupakan faktor pendukung untuk menggambarkan penokohan Anda. Dialog yang dimunculkan haruslah mengacu pada tema.
  5. Alur. Dalam membuat cerpen pengalaman sendiri, paragraf pertama bisa jadi kunci utama cerita. Jika paragraf pertamanya seru, pembaca tentu akan terpancing untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan alur yang Anda buat itu lengkap, jadi ada pembukaan, ada pembahasan cerita, dan ada penutupnya. Jika sudah begitu, pembaca akan puas dengan cerpen yang Anda sajikan.

Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Makasih ya mas Atas infonya
pas bangett niih sala lagi pengen buat cerpen tentang pengalaman pribadi saya

tgk-merdu mengatakan...

Alhamdulillah, dapat ilmu.

Posting Komentar

Tulis lah Komentar Yang Berbobot